Where We Go?
“Life is not like
water. Things in life doesn’t necesserily
Flow over the shortest
possible route.” –Murakami
***
Hidup ini ajaib banget. Kadang-kadang
untuk ngasih kita satu pelajaran berharga, kita dipaksa buat ngelewatin banyak
hal dulu. Dan kadang-kadang, untuk ketemu dengan orang-orang yang tepat. Kita
dipertemukan dulu sama orang yang salah.
“Mungkin Ran, pada akhirnya apapun
yang terjadi bukan akhir dari segalanya. Kita ini gak boleh kehilangan harapan.”
–Nih Luh
“Dan Tuhan selalu mengikuti
prasangka HambaNya Nih.” –Rania
***
Pada suatu waktu, orang-orang yang
berduka bakal berdamai dengan kehilangan dan menyadari bahwa apa-apa yang tak
kembali mungkin saja tergantikan. Ternyata hidup itu begitu indah dan hanya itu
yang kita punya.
“Nam, kepergian Abah membuatku memahami
bahwa apa-apa yang kita miliki akan hilang di waktu terbaikNya nanti.” –Intan
“Itulah kenapa, kita harus menghargai
apapun yang kita miliki saat melewati kesempatan-kesempatan terbaik ini. Waktu gak
berputar untuk kedua kali Tan. Dan kita tidak boleh menyesalinya.” –Nam
***
Setiap orang punya teras, ruang temu
dan kamar masing-masing. Tuan rumahlah yang menentukan siapa boleh dan tidak,
kapan dan seberapa luas kebolehannya. Akrab itu menyenagkan. Tapi didobrak
dengan paksa itu juga tidak sopan, bukan begitu?
“Andai saja dulu Pra, kamu tidak
bilang untuk selalu ada buatku. Aku tak akan pernah merasa sekehilangan ini.” –Anyelir
“Berjanji untuk bertanggung jawab
atasmu, itu adalah satu kesalahan besarku Anyelir. Karena aku tidak menepati
itu.” –Pra
***
Percayalah bahwa semuanya akan
selalu baik-baik saja. Dan aku harap kamu tidak lagi terluka karena ucapan sembarangan
orang lain. Aku ingin kamu terus bisa menemukan hal baru, menemukan warna
hidupmu sendiri tanpa membandingkan diri dengan orang lain. Aku harap, kamu
tidak menyesali membuka hati untuk orang-orang baru.
Sekali lagi ingin kukatakan
kepadamu, kamu sangat menawan. Melihatmu membuatku bahagia. Kamu sangatlah
berbakat. Aku ingin kamu tahu semua itu. Karena begitulah dirimu.
“Ra. Kamu tahu apa yang membuatku
sangat jatuh hati?” –Ian
“Apa?” –Aurora
“Melihatmu begitu memeluk dirimu
sendiri.” –Ian
***
Semua
berulang,
Tidak
ada yang baru, selalu ada yang tumbuh dan ada yang runtuh.
Percakapan
paling panjang perihal pulang dan pergi.
“Lantas kalau aku pergi
meninggalkanmu, bagaimana?” –Mega
“aku akan memulainya lagi. Dengan perasaan
yang tumbuh kemudian runtuh. Seperti kehilanganmu.” –Angan
***
Hidup ini serupa embun, yang hanya
sebentar kemudian menghilang. Dan dilupakan orang. Maka tidak ada yang perlu
dikejar mati-matian, selain belajar bersabar dan bersyukur.
“Jangan berusaha terlalu keras Gi.” –Arga
“Kenapa?” –Pagi
“Nanti kau akan dilupakan kemudian menghilang di telan Zaman. Jangan sakiti dirimu sendiri.” –Arga
***
Hidup adalah doa-doa
yang panjang.
Dan untuk bisa menjadi
baru,
Kamu harus merelakan
yang lama.
-Selesai-
0 komentar:
Posting Komentar