Hati-hati di jalan-

 

KANVAS

Oleh : Alby Anzalia Siregar

            The Sunset is Beautiful, isn’it?

            I think from now I give up on you.

            Because, actually I only have God and Myself

            And I’m Afraid If I lose myself too.

            I don’t know what will happen Tomorrow.

            Tampan sekali lelaki di hadapan saya ini. Dia yang saya temui kala diri masih muda. Dia yang saya rindu saat tak ada. Dia yang saya cinta dengan seluruh jiwa raga. Hari ini tubuhnya terbalut dengan gagah dengan jas hitam dan sepatu agak kecoklatan yang mengkilat. Dengan setangkai bunga mawar disaku jasnya juga dengan dasi hitam bercorak liris monokrom halus. Seingat saya, dia ingin dasi kupu-kupu. Tapi nyatanya berganti, ya?

            Menit ini saya lihat rambutnya disapu dengan rapi jauh dari sebelumnya. Wajahnya pun terpoles dengan warna yang senada. Tapi lelaki saya ini tak mengukir senyum manis pada wajahnya. Ada apa dengannya, ya?

            Sorakan dan seruan saling bersautan dari segala arah, tapi saya ini lebih banyak menunduk daripada turut serta memeriahkan acara. Meskipun demikian, ada rasa hangat yang memeluk saya. Semua tawanya, sentuhnya, apresiasinya. Kasih sayang yang dia berikan sungguh itu sangat mengakar. Dari rasa kagum, lalu naik pangkat menjadi syukur karena saya bertemu manusia sebaik dia.

            Detik ini, saya melihatnya kapal yang berlabuh pada akhirnya meninggalkan dermaga. Saat dimana saya menyaksikan Ia mengucap janji suci untuk wanita cantik disebelahnya. Saya bukan orang filosofi, tapi saya tak paham apa maksud semesta buat epilog kisah saya seperti ini. Kini pijar hidup saya sudah redup, bahkan menghilang.

            Ah, Lelaki saya kini tersenyum pada lensa di depannya. Hari ini saya berhasil melihat mimpi saya berbalut jas hitam gagah dengan senyum di parasnya. Maka itu cukup. Dan sekarang, Kasih saya naik pangkat lagi, menjadi ikhlas.

Hati-hati di jalan ya.....

Aku Pergi hari ini ke tempat indah dalam mimpi-mimpi anak-anak baik.-